Sejarah Bulungan

Kabupaten Bulungan (dahulu bernama Kabupaten Bulongan) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Selor.

Daftar isi

Sejarah

Nama Bulungan berasal dari sebuah Kesultanan yang pernah ada di daerah tersebut yaitu Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas.
Sejak tahun 1999, kabupaten ini telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten dan satu kota masing-masing Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
Saat ini keempat wilayah otonom tersebut sedang berjuang untuk mendirikan provinsi tersendiri terpisah dari Kalimantan Timur. Nama provinsi baru tersebut yang disiapkan adalah Kalimantan Utara (Kaltara) dan nantinya berpusat di salah satu kota kecamatan di Kabupaten Bulungan. Kemungkinan nantinya terletak di Tanah Kuning.

Pemekaran kabupaten

Pada tanggal 17 Juli 2007, dalam Sidang Paripurna DPR RI telah disetujui pembentukan kabupaten baru, yaitu Kabupaten Tana Tidung yang merupakan pemekaran dari wilayah Nunukan dan Bulungan. Dari Nunukan, kecamatan Sembakung dipindahkan menjadi wilayah kabupaten baru tersebut, sedangkan dari Bulungan, dipindahkan tiga kecamatan, yaitu Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia.

Ibukota

Kota Tanjung Selor sebagai ibukota Kabupaten sendiri adalah sebuah kota pedalaman yang tenang dan nyaman. Hanya 20 ribu penduduk tinggal di kota ini, sebagian besar berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan pedagang. Kehidupan di kota ini sungguh menyenangkan.
Untuk menuju ke Tanjung Selor pada umumnya kebanyakan orang melalui Kota Tarakan dengan pesawat udara. Lantas disambung dengan Speed boat selama satu jam perjalanan. Tetapi bisa juga langsung terbang dari Balikpapan atau Samarinda menuju Tanjung Selor, karena kota ini telah memiliki Bandar Udara perintis dengan jadwal penerbangan reguler dari Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur.

Obyek Wisata

  • Sungai Kayan
Sungai Kayan merupakan sungai arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi sebagai objek wisata arung jeram. Sungai ini melewati lebih dari 20 desa yang memiliki sub suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.Aktivitas masyarakat di sepanjang sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok tanam). Mayoritas penduduknya adalah Dayak dan Bulungan, namun di setiap desa tinggal pula bermacam suku pendatang seperti Bugis, Banjar, Toraja, Jawa dan lain-lain.
  • Air Terjun Long Pin
Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil berbenah diri dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir membentuk danau yang indah, dikelilingi bebatuan alami sehingga menambah keasrian alamnya.
  • Sungai Giram
Sungai Giram terletak di Kecamatan Peso. Tiba di sungai Giram inilah tempat yang pas bagi Anda yang tertarik dengan olahraga arung jeram. Sungai dengan panjang 2 km dan lebar 50 m siap menantang nyali Anda.
  • Sumber Air Panas Sajau
Air Panas yang ada di sini berasal dari panas bumi, dengan panasnya kita dapat merebus telur di dalamnya. Keindahan alamnya yang masih asri sangat tepat bagi Anda untuk melakukan petualangan alam bebas.
  • Gunung Putih
Disebut gunung putih karena gunung ini merupakan gunung kapur berwarna putih yang sangat indah dengan relief-relief yang alami bak pahatan seorang seniman. Selain menikmati pemandangannya yang mengagumkan kita dapat memanjat relief-relief itu sampai ke puncaknya atau kita dapat berjalan dengan anak tangga yang tersedia. Dari puncak kita bisa nikmati pemandangan alam yang eksotis, disini juga terdapat goa burung yang dipercaya merupakan tempat tafakur/menenangkan diri Sultan Bulungan. Anda juga dapat menikmati sajian kesenian daerah di rumah panggung di lokasi wisata gunung putih ini.
  • Air Terjun Idaman KM 18
Air terjun dengan ketinggian 15 meter ini ditempuh selama kurang lebih 45 menit dari kota Tanjung Selor. Anda diajak berpetualang menjelajahi hutan.
  • Air Hutan Gunung Seriang KM 2
Air hutan ini tidak sepanjang tahun mengalir deras, ada kalanya berkurang di musim kemarau. Jika datang musim penghujan hutan ini dialiri air yang nampak indah menyegarkan. Kondisi hutan yang masih rapat merupakan daya tarik lain yang disuguhkan di sini. Untuk sampai ke lokasi ini juga sangat mudah, dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit saja.

Pemerintahan

Kantor Bupati Bulungan
Bulungan sekarang dipimpin oleh Bupati Drs. Budiman Arifin dan Wakil Bupati Drs. Liet Ingai yang terpilih dalam sebuah Pemilihan umum Kepala Daerah yang berlangsung pada tahun 2005 dan 2010.
Pada Pilkada Bulungan tahun 2010, ada lima pasangan calon, antara lain: [2]
  1. Alwan Saputra berpasangan dengan Haris Fadhillah
  2. Budiman Arifin berpasangan dengan Liet Ingai
  3. Abdul Azis Muhammadiyah berpasangan dengan Ingkong Ala
  4. Anang Dachlan Djauhari berpasangan dengan Datu M. Syukur
  5. Ahmad Yani berpasangan dengan Syaiful Bachry
Jumlah DPT Pilkada Bulungan 2010 sebanyak 74.255 orang. Pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2010.
Budiman Arifin dan Liet Ingai (yang maju kembali sebagai calon bupati dan wakil bupati Bulungan untuk periode 2010-2015) memperoleh suara tertinggi sekitar 20.898 suara (38,38 persen), meski berselisih suara tipis dengan pasangan Anang-Datu Syukur yang menempati urutan kedua dengan memperoleh 20.578 suara (38,24 persen).
Budiman Arifin dan Liet Ingai dilantik oleh gubernur Awang Faroek Ishak pada tanggal 1 September 2010 di Gedung Tamaddun, Tanjung Selor.[3]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bulungan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More